Opini tentang Tantangan dan Hambatan Revolusi Industri 4.0

Hambatan dan Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0


Era sudah berubah, dunia menjadi semakin sempit. Era Industri 4.0 yang telah mengubah segalanya, dunia semakin terintegrasi secara sempurna tidak ada sekat ke seluruh penjuru dunia. Semua informasi dapat tersebar dalam hitungan detik saja. Sistem membuat manusia dapat dengan mudah memvisualisasikan untuk membuat keputusan dengan bijak berdasarkan data. Segala hal yang berat akan terasa lebih ringan dengan bantuan dari sistem.

Kemunculan revolusi industri 4.0 bukan tanpa kekurangan. Kehadiran komputer akan semakin membuat manusia kehilangan jati diri dan pekerjaanya. Semua sudah berubah ketika robot datang dan menggantikan peran para pekerja. Semakin banyak pengangguran akan terus bertambah apabila generasi sekarang tidak mampu untuk survive. Perubahan terjadi begitu cepat dan sangat dramatis sesuai dengan kecepatan eksponensial.

pixabay.com 

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang P.S. Brodjonegoro, mempunyai pendapat bahwa memasuki revolusi industri 4.0 Indonesia akan kehilangan 50 juta peluang kerja. Pendapat berbeda diungkapkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 akan memberi kesempatan bagi Indonesia untuk berinovasi. Revolusi yang fokus pada pengembangan ekonomi digital dinilai menguntungkan bagi Indonesia. Pengembangan ekonomi digital adalah pasar dan bakat, dan Indonesia memiliki keduanya. Ia tidak sependapat bahwa revolusi industri 4.0 akan mengurangi tenaga kerja, sebaliknya malah meningkatkan efisiensi.

Perubahan yang Tidak Terduga


Revolusi industri 4.0 memang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Revolusi industri akan menghasilkan perubahan yang tidak terduga. Kompleksitas tantangan akan semakin tinggi namun bukan berarti kita para pemuda harus menyerah dengan keadaan. Kemunculan revolusi industri justru akan membuat peluang kerja online akan semakin terbuka.

Generasi pemalas akan semakin banyak, sudah terbukti dengan tingginya penggunaan aplikasi berbasis ojek online, go food dan yang sejenisnya. Kebutuhan apapun dapat dipenuhi dengan cara duduk dan menghadap ponsel pintar yang hampir semua orang miliki. Butuh makan tidak perlu berjalan keluar untuk sekedar mencari restoran. Reuni kawan lama tidak harus di restoran mahal dengan sajian menu yang kurang variatif dan hanya menang brand saja. Cukup dilakukan di rumah, namun semua menu makanan bisa dipesan dengan memanfaatkan aplikasi online.

Efisiensi dan efektifitas tidak hanya terjadi di bidang kuliner dan transportasi, namun seluruh lini akan semakin terintegrasi dengan sempurna. Pasar tradisional akan semakin ditinggalkan dengan adanya pasar online dengan sajian barang yang lebih variatif dan apapun dapat ditemukan di sana. Akan menjadi hambatan untuk bisa berkembang bagi para pedagang di pasar tradisional, tetapi perlu diingat bahwa revolusi industri akan menghasilkan perubahan yang tidak terduga dari bagaimana cara kita menyikapinya. Saatnya pasar tradisional harus go-online, meskipun butuh step by step untuk melakukannya karena dibutuhkan kerjasama dari semua pihak yang berkepentingan di dalamnya, termasuk pemerintah sendiri.

Kemampuan untuk memecahkan masalah sampai kapanpun tidak akan bisa untuk ditiru oleh robot. Itulah yang dibutuhkan generasi muda sekarang, bukan menyerah dengan keadaan. Softskill harus terus diasah untuk dapat memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh robot. Kemampuan berpikir kritis, kreativitas, manajemen manusia, berkoordinasi dengan orang lain, kecerdasan emosional, penilaian dan pengambilan keputusan, berorientasi servis, negosiasi, dan fleksibilitas kognitif harus dimiliki oleh orang yang ingin maju di era Revolusi Industri 4.0.

Kertas sudah tidak lagi menjadi barang yang selalu dicari di era sekarang, saatnya mengurangi penggunaan kertas dan lebih peduli terhadap lingkungan tanpa mengurangi budaya menulis. Saatnya dunia pendidikan merubah sistemnya dengan arah menuju perubahan yang tidak terduga. Sifat primitif dan balas dendam terhadap adik kelasnya atau adik tingkatnya harus dihilangkan. Indonesia bukan membutuhkan kalian yang pintar tapi tidak punya kecerdasan emosional, Indonesia hanya butuh orang yang jujur.

Revolusi Industri 4.0 bukanlah sebuah hambatan untuk generasi muda, justru menjadi sebuah kesempatan bagi anak bangsa untuk berperan dalam perekonomian Indonesia.

0 Response to "Opini tentang Tantangan dan Hambatan Revolusi Industri 4.0"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel